MEMAKNAI DAN ARTI REUNI :
Reuni berasal dari kata Re dan Uni. “Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu kesatuan. Sehingga “Reuni” bermakna sebagai sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang terpisah baik oleh waktu maupun tempat.
Begitu marak info tentang reuni beberapa tahun terakhir ini , dan umumnya diadakan setelah Lebaran Idulfitri. Apapun namanya, mulai dari: temu kangen; kembali bersatu; halalbihalal; atau bahkan saribattang for ever; dan lain lain, ramai dipublikasikan.
Ada yang dimuat di media (radio, TV, koran, atau online), spanduk, bahkan baliho. Mulai dari reuni sekolah (SD, SMP, SMA), fakultas, dan universitas, bahkan sampai ke komunitas-komunitas lainnya sibuk mengadakan acara reuni. Meskipun sekadar pertemuan atau kangen-kangenan dengan teman semasa sekolah atau menunjukkan kepada teman lama bagaimana perkembangan hidup dan keadaan keluarga masing-masing.
Rasa rindu, senang, terharu, malu berbaur menjadi satu. Sayang sekali jika tidak bisa hadir setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Jejaring sosial, terutama Facebook tidak bisa dipungkiri telah memaksa banyak orang untuk kemudian beramai-ramai menggelar reuni.
Namun terkadang ada juga teman yang tidak mau hadir jika diundang untuk menghadiri reuni. Mungkin karena kurangnnya kesuksesan yang diraih pada dirinya, sehingga ada perasaan malu ketika bertemu dengan teman lama. Hal ini menunjukkan pola pikir yang kurang tepat.
Pertemuan dalam sebuah reuni sangat banyak faedahnya. Selain menjalin tali silahturahim dan mengenang manis, pahit yang dirasakan di masa sekolah dulu, juga memberikan inspirasi bagi diri kita melilhat kesuksesan teman lama. Bagaimana teman lama kita dapat meraih sebuah kesuksesan. Seandainya kita tidak sukses dalam karir atau kehidupan, paling tidak kita bisa menjalin sebuah jejaring (networking), atau merajut kembali hubungan pertemanan dan persahabatan. Karena percayalah bahwa dengan banyaknya teman akan membuahkan rejeki.
Selain itu ada satu hal yang paling berarti dengan reuni mengingat kembali ke masa sekolah, belajar dan tumbuh bersama, di sekolah yang sama, dengan guru yang sama, namun sekian tahun tak bertemu kemudian sudah berbeda perkembanganya masing-masing.
Mungkin teman lama kita ada juga yang sudah menduduki posisi puncak sebuah perusahaan, atau di pemerintahan, ada yang sudah menjadi orang terkenal, ada yang biasa-biasa saja, bahkan ada yang baru saja pindah kerja atau bahkan sudah meninggalkan kita terlebih dahulu ke pangkuan Sang Khalik.
Reuni mungkin juga menjadi banyak teman terserang demam CLBK (cinta lama bersemi kembali). Ada yang ribut dengan isterinya gara-gara ketemu mantan pacar ketika sekolah. Ada yang terpaksa putus dengan pacarnya gara-gara ketahuan ketemu dengan mantan pacarnya. Sang pacar cemburu dan memutuskan hubungan. Tetapi semua itu tergantung dari niat kita sendiri untuk hanya mau bersilaturrahim saja serta butuh sikap kedewasaan menghadapi semua itu.
Mendatangi reuni tentu saja menyenangkan. Bertemu teman yang mungkin sejak lulus sudah tidak berjumpa lagi. Itu mungkin sudah tahunan bahkan puluhan tahun lalu. Padahal mereka teman akrab atau teman sebangku kita. Kita pandangi mereka, ada yang berubah ada yang tidak, cuma kelihatan lebih tua. Dulu yang kurus sekarang gemuk, dulu tampak dekil, sekarang klimis bergaya metroseksual. Dulu tampak pemalu sekarang begitu pede.
Semua begitu beraneka. Anda tersenyum dalam hati, mereka adalah teman berbagi suka dan duka. Mungkin pernah dihukum bersama karena terlambat dan ketahuan memanjat pagar sekolah. Atau sama-sama jatuh cinta pada seorang primadona sekolah dan lain sebagainya.
Diam-diam mungkin Anda iri pada seorang teman. Bagaimana mungkin sekarang dia begitu kaya, karena Anda tahu dia datang dengan mobil mewah dan ponsel berharga mahal. Bagaimana mungkin dia bisa berprofesi seperti itu. Padahal Anda tahu dulu dia bodoh. Bahkan sering nyontek ke Anda.
Anda geleng-geleng kepala bagaimana nasibnya begitu berubah drastis. Tetapi seharusnya Anda jangan cemburu dulu. Bila ada yang positif, jadikan pelajaran. Jadikan contoh atau panutan. Bisa jadi ajang reuni memang untuk pamer sesuatu. Entah karier, keluarga yang dimiliki, harta, pengalaman, posisi di masyarakat dan lainnya.
Paling menyebalkan memang bila bertemu seseorang yang sadar benar apa kelebihannya, dan memamerkannya kemana-mana. Namun, yang seperti itu cuma satu dua. Yang lain dan masih banyak tetap mau menerima kita apa adanya.
Bila ada cerita yang gagal, jadikan hikmah. Kenapa bisa seperti itu. Jangan sampai Anda mengulanginya atau mungkin terjadi juga pada jalan hidup anak Anda. Bersyukurlah dan beruntunglah Anda karena sudah mengalami jalan hidup yang seperti ini.
Mungkin sebelumnya Anda merasa putus asa atau kecewa dengan hidup Anda. Sekarang Anda sadar bahwa ada yang lebih kurang beruntung nasibnya dibanding Anda sendiri.
Reuni selalu diawali sebagai ajang bernostalgia atau temu kangen, namun selalu diakhiri oleh pertanyaan yang umum “what next?”. Apa selanjutnya?
Untuk itu di awal perencanaan perlu ditentukan target yang ingin diraih, misalnya: sekadar ingin memperbaharui (update) database, menghidupkan kembali IKA (ikatan alumni), membuat kegiatan-kegiatan lain seperti halalbihalal, arisan, atau cukup berupa aktivitas olahraga rutin seperti futsal atau olah raga lainnya.
Reuni dapat pula menggalang potensi dari anggota. Misalnya pengumpulan dana abadi dari anggota yang sukarela namun dilakukan secara berlanjut yang nantinya bunganya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan anggota, misalnya membuat kegiatan Usaha Kecil Menengah, membantu bea siswa bagi keluarga anggota yang kurang mampu, dan lain sebagainya. Meskipun nilainya kecil namun bila dikumpul secara rutin dari semua anggota hasilnya akan terasa.
Reuni bukan sekadar hura-hura tanpa makna. Reuni harus bermakna sebagai alat pemersatu. Memang, bersatu bukan harus seragam, apalagi sama. Bersatu akan lebih punya makna karena keberbedaan yang sudah ada dan harus ada. Beda tingkat sosial ekonomi, beda pendidikan, beda suku dan rasa serta perbedaan lainnya yang ada pada kita.
Sekarang, bila ada undangan reuni, luangkan waktu untuk datang. Jangan malu dan ragu untuk menghadirinya. Apapun yang terjadi bisa menjadi hal yang positif bagi Anda
Kalau masa lalu itu indah, siapa tahu masa depan bisa lebih indah..!!!
GROUP UNTUK ALUMNI SMPN 3 NGANJUK 1998 DI FACEBOOK BISA KLIK DISINI DAN UNTUK BLOG ALUMNI SMPN 3 NGANJUK 98 ADA DI alumnismpn3nganjuk98.blogspot.com untuk semua salam sukses selalu.
1.koleksi LOGO
2 .GALERY
Reuni berasal dari kata Re dan Uni. “Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu kesatuan. Sehingga “Reuni” bermakna sebagai sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang terpisah baik oleh waktu maupun tempat.
Begitu marak info tentang reuni beberapa tahun terakhir ini , dan umumnya diadakan setelah Lebaran Idulfitri. Apapun namanya, mulai dari: temu kangen; kembali bersatu; halalbihalal; atau bahkan saribattang for ever; dan lain lain, ramai dipublikasikan.
Ada yang dimuat di media (radio, TV, koran, atau online), spanduk, bahkan baliho. Mulai dari reuni sekolah (SD, SMP, SMA), fakultas, dan universitas, bahkan sampai ke komunitas-komunitas lainnya sibuk mengadakan acara reuni. Meskipun sekadar pertemuan atau kangen-kangenan dengan teman semasa sekolah atau menunjukkan kepada teman lama bagaimana perkembangan hidup dan keadaan keluarga masing-masing.
Rasa rindu, senang, terharu, malu berbaur menjadi satu. Sayang sekali jika tidak bisa hadir setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Jejaring sosial, terutama Facebook tidak bisa dipungkiri telah memaksa banyak orang untuk kemudian beramai-ramai menggelar reuni.
Namun terkadang ada juga teman yang tidak mau hadir jika diundang untuk menghadiri reuni. Mungkin karena kurangnnya kesuksesan yang diraih pada dirinya, sehingga ada perasaan malu ketika bertemu dengan teman lama. Hal ini menunjukkan pola pikir yang kurang tepat.
Pertemuan dalam sebuah reuni sangat banyak faedahnya. Selain menjalin tali silahturahim dan mengenang manis, pahit yang dirasakan di masa sekolah dulu, juga memberikan inspirasi bagi diri kita melilhat kesuksesan teman lama. Bagaimana teman lama kita dapat meraih sebuah kesuksesan. Seandainya kita tidak sukses dalam karir atau kehidupan, paling tidak kita bisa menjalin sebuah jejaring (networking), atau merajut kembali hubungan pertemanan dan persahabatan. Karena percayalah bahwa dengan banyaknya teman akan membuahkan rejeki.
Selain itu ada satu hal yang paling berarti dengan reuni mengingat kembali ke masa sekolah, belajar dan tumbuh bersama, di sekolah yang sama, dengan guru yang sama, namun sekian tahun tak bertemu kemudian sudah berbeda perkembanganya masing-masing.
Mungkin teman lama kita ada juga yang sudah menduduki posisi puncak sebuah perusahaan, atau di pemerintahan, ada yang sudah menjadi orang terkenal, ada yang biasa-biasa saja, bahkan ada yang baru saja pindah kerja atau bahkan sudah meninggalkan kita terlebih dahulu ke pangkuan Sang Khalik.
Reuni mungkin juga menjadi banyak teman terserang demam CLBK (cinta lama bersemi kembali). Ada yang ribut dengan isterinya gara-gara ketemu mantan pacar ketika sekolah. Ada yang terpaksa putus dengan pacarnya gara-gara ketahuan ketemu dengan mantan pacarnya. Sang pacar cemburu dan memutuskan hubungan. Tetapi semua itu tergantung dari niat kita sendiri untuk hanya mau bersilaturrahim saja serta butuh sikap kedewasaan menghadapi semua itu.
Mendatangi reuni tentu saja menyenangkan. Bertemu teman yang mungkin sejak lulus sudah tidak berjumpa lagi. Itu mungkin sudah tahunan bahkan puluhan tahun lalu. Padahal mereka teman akrab atau teman sebangku kita. Kita pandangi mereka, ada yang berubah ada yang tidak, cuma kelihatan lebih tua. Dulu yang kurus sekarang gemuk, dulu tampak dekil, sekarang klimis bergaya metroseksual. Dulu tampak pemalu sekarang begitu pede.
Semua begitu beraneka. Anda tersenyum dalam hati, mereka adalah teman berbagi suka dan duka. Mungkin pernah dihukum bersama karena terlambat dan ketahuan memanjat pagar sekolah. Atau sama-sama jatuh cinta pada seorang primadona sekolah dan lain sebagainya.
Diam-diam mungkin Anda iri pada seorang teman. Bagaimana mungkin sekarang dia begitu kaya, karena Anda tahu dia datang dengan mobil mewah dan ponsel berharga mahal. Bagaimana mungkin dia bisa berprofesi seperti itu. Padahal Anda tahu dulu dia bodoh. Bahkan sering nyontek ke Anda.
Anda geleng-geleng kepala bagaimana nasibnya begitu berubah drastis. Tetapi seharusnya Anda jangan cemburu dulu. Bila ada yang positif, jadikan pelajaran. Jadikan contoh atau panutan. Bisa jadi ajang reuni memang untuk pamer sesuatu. Entah karier, keluarga yang dimiliki, harta, pengalaman, posisi di masyarakat dan lainnya.
Paling menyebalkan memang bila bertemu seseorang yang sadar benar apa kelebihannya, dan memamerkannya kemana-mana. Namun, yang seperti itu cuma satu dua. Yang lain dan masih banyak tetap mau menerima kita apa adanya.
Bila ada cerita yang gagal, jadikan hikmah. Kenapa bisa seperti itu. Jangan sampai Anda mengulanginya atau mungkin terjadi juga pada jalan hidup anak Anda. Bersyukurlah dan beruntunglah Anda karena sudah mengalami jalan hidup yang seperti ini.
Mungkin sebelumnya Anda merasa putus asa atau kecewa dengan hidup Anda. Sekarang Anda sadar bahwa ada yang lebih kurang beruntung nasibnya dibanding Anda sendiri.
Reuni selalu diawali sebagai ajang bernostalgia atau temu kangen, namun selalu diakhiri oleh pertanyaan yang umum “what next?”. Apa selanjutnya?
Untuk itu di awal perencanaan perlu ditentukan target yang ingin diraih, misalnya: sekadar ingin memperbaharui (update) database, menghidupkan kembali IKA (ikatan alumni), membuat kegiatan-kegiatan lain seperti halalbihalal, arisan, atau cukup berupa aktivitas olahraga rutin seperti futsal atau olah raga lainnya.
Reuni dapat pula menggalang potensi dari anggota. Misalnya pengumpulan dana abadi dari anggota yang sukarela namun dilakukan secara berlanjut yang nantinya bunganya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan anggota, misalnya membuat kegiatan Usaha Kecil Menengah, membantu bea siswa bagi keluarga anggota yang kurang mampu, dan lain sebagainya. Meskipun nilainya kecil namun bila dikumpul secara rutin dari semua anggota hasilnya akan terasa.
Reuni bukan sekadar hura-hura tanpa makna. Reuni harus bermakna sebagai alat pemersatu. Memang, bersatu bukan harus seragam, apalagi sama. Bersatu akan lebih punya makna karena keberbedaan yang sudah ada dan harus ada. Beda tingkat sosial ekonomi, beda pendidikan, beda suku dan rasa serta perbedaan lainnya yang ada pada kita.
Sekarang, bila ada undangan reuni, luangkan waktu untuk datang. Jangan malu dan ragu untuk menghadirinya. Apapun yang terjadi bisa menjadi hal yang positif bagi Anda
Kalau masa lalu itu indah, siapa tahu masa depan bisa lebih indah..!!!
1.koleksi LOGO
SALAM SUKSES JUGA..
BalasHapus